Palopo Kini Satu-satunya Daerah Zona Merah COVID-19 di Sulsel



 Wilayah dengan status zone merah atau mungkin dengan resiko tinggi penebaran COVID-19 di Sulawesi Selatan lagi menyusut. Sekarang Kota Palopo salah satu wilayah dengan status zone merah, sesudah pernah di status zone oranye.


Makassar yang pernah jadi episentrum penebaran virus corona, sekarang dengan status zone oranye. Tetapi Ketua Team Konselor Satuan tugas Perlakuan COVID-19 Sulsel Ridwan Amiruddin menyebutkan peta resiko penebaran masih naik-turun. Sekarang ini 2/3 wilayah di Sulsel di zone oranye.


"Saat ini ada Palopo masuk zone merah selanjutnya tidak ada zone hijau. Yang kuning ada, selebihnya oranye," kata Ridwan lewat telephone, Jumat (30/10/2020).


Ridwan menerangkan, ada banyak point yang mengakibatkan Palopo ada di zone merah. Pertama kali, angka kesembuhannya yang relatif rendah dibandingkan wilayah lain. Situasi di situ disebutkan antik karena angka kesembuhannya rendah, angka kematian tinggi, sedang jumlah masalah baru berfluktuasi.


judi slotmesin taruhan teraman inilah cara instan menang slot Disamping itu, pemicu yang lain ialah Palopo terhitung kota kecil dengan kepadatan lumayan tinggi. Karenanya perlu penegakan operasi yustisi untuk menahan keramaian serta pastikan tiap orang yang keluar benar-benar memakai masker.


"Karenanya memerlukan seperti operasi dengan acak di sejumlah titik untuk memberi dampak kenaikan pada disiplin masyarakat untuk selalu memakai maskernya atau menegakkan prosedur kesehatan," kata Ridwan.


Wilayah di Sulsel yang terhitung zone oranye atau resiko sedang, terdaftar ada 18 wilayah. Yaitu yakni Selayar, Bulukumba, Bantaeng, Jeneponto, Takalar, Gowa, Makassar, Maros, Pangkep, Barru, Parepare. Selanjutnya Sidrap, Pinrang, Enrekang, Tana Toraja, Luwu, Luwu Utara, serta Luwu Timur.


Ada 5 wilayah yang telah dengan status zone kuning atau resiko rendah yakni Sinjai, Bone, Soppeng, Wajo, serta Toraja Utara. Belumlah ada zone hijau atau wilayah dengan penyebaran teratasi.


Ridwan menjelaskan, peta resiko masih naik-turun, karena kekuatan transmisi lokal dalam masyarakat telah tinggi. Seluruh pihak disuruh siaga.


"Ini harus diperhatikan oleh kita untuk selalu disiplin pada prosedur kesehatan," sebut Ridwan.


Sampai Kamis (29/10/2020) malam, masalah positif COVID-19 di Sulsel terdaftar 18.298 masalah dalam jumlah aktif sekitar 1.534 masalah. Banyaknya pasien pulih 16.301 orang. Jumlah tambahan pasien pulih 71 orang, semakin tinggi dari jumlah tambahan masalah yaitu 23 masalah.


Ridwan mengatakan team Satuan tugas lagi berusaha menahan penebaran COVID-19. Diantaranya dengan menahan munculnya cluster baru di tingkat keluarga, cluster kejadian misalkan peristiwa liburan panjang ini.


"Sebisa mungkin mengenal zone mana kita lagi ada, apa zone yang cukup aman atau zone beresiko tinggi," ucapnya.


Ia merekomendasikan warga menghindar berlibur di zone beresiko tinggi. Warga disarankan tidak begitu lama ada di tempat tertutup, padat serta berpendingin udara. Bahkan juga bila dapat, warga seharusnya mengendalikan waktunya tidak lebih dari 15 menit sebab melewati dari itu karena itu kekuatan penyebaran virus sangat tinggi.


Warga diingatkan menggunakan masker secara benar, tidak digantung di dagu atau leher. Masker scuba tidak dianjurkan sebab pelindungannya kurang maksimal. Opsi terhebat masker kain dengan 3 susunan.


"Lama memakai masker baiknya 4-5 jam harus ditukar," ucapnya.

Postingan populer dari blog ini

Financial assets bubbles have actually constantly functioned through dragging

cancer cells to grow and make people sick

Finding joy at age 100